"Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu anak keturunan yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa." (Q.S.Imran [3]: 38)

Rabu, 22 September 2010

Game Online

Bermain game online, aku pribadi tidak melarang anak bermain game online, yang aku larang adalah bermain game online sepanjang hari, sampai lupa melakukan kegiatan yang lain, seperti makan, minum, beribadah dan yang lainnya. Selama porsi wajar dan anak tidak melupakan tugasnya yang lain kenapa harus melarang.

Aku selama ini melihat dari bermain game anakku banyak belajar. Ketika sedang bermain game online baru anakku sedang melihat ide lain membuat game, selanjutnya anakku akan mencoba sendiri cara membuat game tersebut selama ini masih dengan program strach, atau anakku bisa melihat kenapa animasi dengan adobe flash 8 bisa lebih bagus gambarnya bila dibanding dengan menggunakan yang lain misalnya (terus terang ketika anakku mengajak berbicara mengenai hal ini aku sendiri tak mengerti).
Jadi tak perlu terlalu khawatir dengan game online, buat perjanjian mengenai waktu dan arahkan mengenai game yang baik dimainkan dan ajak anak mengambil pelajaran dari game yang dimainkan (biasanya anak akan mengambil pelajaran dengan sendirinya).

Beberapa game anak bisa dilihat di sini.

Selasa, 21 September 2010

Menolak Rejeki

Kemarin anak kedua dan ketiga sakit, sehingga tidak bisa keluar rumah, walau hanya mengirim oleh-oleh dari kampung halaman.
Terpaksa hanya anak kesatu saja yang aku minta untuk mengirimkan oleh-oleh itu untuk tetangga.

Setelah pulang ke rumah anak kesatu bilang,"Ummi tadi Ibu sebelah rumah mau kasih krupuk pedas, tapi aku tidak mau, karena takut adik mau padahal sekarang kan sedang sakit batuk-batuk."
Dengan enaknya aku menjawab,"Diambil saja". Padahal aku belum mengerti dengan maksud baik anakku itu, kupikir kenapa tidak disimpan dulu.

Itulah pilihan anakku untuk menunjukkan rasa berempati kepada adiknya. Menolak rejeki dapat krupuk pedas dari padang.

Jumat, 03 September 2010

Belikan Poccari

Alhamdulillah anak keduaku sudah sembuh dari sakitnya, sebelumnya sempat panas dan bab selama dua hari.
Ketika sedang berbincang di meja makan. Anak keduaku teringat dengan teman mainnya.
"Bu, temanku juga sakit, muntah-muntah dan semua badannya sakit. Aku sakit dibelikan macam-macam, tapi bapak temanku uangnya sedikit pasti temanku tidak dibelikan apa-apa. Bu, belikan temanku poccari supaya temanku cepat sembuh seperti aku", pinta anak keduaku ketika masih belum sembuh benar.

Aku tak menjawab, sebenarnya aku ingin memenuhi permintaan anak keduaku tapi aku tak bisa pergi karena anak keduaku masih sakit ketika itu dan ketika anakku sudah sembuh akupun lupa, baru sekarang ketika menuliskan cerita ini aku teringat. Bahkan aku tidak tahu kondisi teman anakku sekarang.
Semoga tidak terlambat atau semoga teman anakku sudah sembuh, aku akan pergi menengok anak itu sambil membawa poccari.

"Ya Allah jagalah kebersihan hati anakku."

Mendapat Hadiah

Kebiasaan di masjid dekat rumah, setiap habis solat subuh akan dibacakan hadits.
Sepulang sholat subuh, anak kesatu langsung bilang,"bu, katanya laki-laki kalau bekerja mencari uang untuk keluarganya akan diberi hadiah oleh Allah."
"Kok, ibu sudah tahu?", katanya lagi.
"Iya tahu dari buku", jawabku.(Itu pun ketika ibu sudah dewasa)

Sehari sebelumnya aku memang berbicara dengan anak kesatu tentang masalah ini, mengenai tugas seorang bapak. Walaupun anak kesatu masih 8 tahun menurutku tak ada alasan menunda membicarakan hal ini, apalagi bila dia yang bertanya.

Bagi seorang pemuda Islam, bekerja bukan sekedar mencari uang atau harta, karena ganjarannya surga bila dilakukan dengan ikhlas.